1. Theresia Deka Putri
Di usianya ke-25 Putri
sudah berhasil memiliki usaha kopi dengan merk sendiri yaitu "Kopi Luwak
Lanang". Ide awal dia membuka usaha kopi karena untuk menambah uang jajan
dan melihat banyaknya penikmat kopi.
Sebelumnya ia bekerja di sebuah perusahaan orang lain lalu ia melihat bahwa peluang bisnis kopi sangat menjajikan. Sehingga dia memulai usahanya dengan meminjam kopi orang lain lalu dijual kembali ke warung - warung. Akhirnya sekarang ia telah memiliki merk sendiri, diantaranya :
Sebelumnya ia bekerja di sebuah perusahaan orang lain lalu ia melihat bahwa peluang bisnis kopi sangat menjajikan. Sehingga dia memulai usahanya dengan meminjam kopi orang lain lalu dijual kembali ke warung - warung. Akhirnya sekarang ia telah memiliki merk sendiri, diantaranya :
1. Luwak Lanang
2. Lanang Landek
3. Gajah Hitam
Kondisi seperti apa yang membuat usahanya
sukses, tidak lain karena kerja keras untuk memasarkan langsung komoditasnya.
Dibantu sekitar 15 karyawan, UD Karya Semesta kini terus menggeliat menuju
skala usaha lebih mapan.
Andalannya ketika memulai usaha hanya sepeda motor dan tas punggung di
belakang. Dia memasarkan produk-produknya secara langsung kepada konsumen.
Sasaran awalnya adalah dari warung ke warung.
Dan kopi-kopinya itu
telah di ekspor ke berbagai negara seperti korea, cina dan jepang. Sekarang
Putri telah memiliki perkebunan sebesar 4 hektar dan ia juga menjadi instruktur
kemasan untuk wilayah Jawa Timur.
Putri mempunyai prinsip
dalam menjalani usahanya yaitu "bahwa kita dapat memilih jalan
yang kita pilih untuk kedepannya yang lebih baik."
2. Nicholas Kurniawan
Nicholas Kurniawan, lahir di keluarga
sederhana dan biasa biasa saja tidak menutup kemungkinan bagi seorang Nicholas
Kurniawan untuk menjadi seorang Entrepreneur.
Di usianya yang masih belia kini ia
berhasil menjadi Exportir Ikan Hias Termuda di Indonesia yang bermula dari
KASKUS.
Masa kecil Nicholas tidak begitu baik,
kondisi ekonomi keluarganya terpuruk membuat keluarganya harus berhutang ke
kiri dan kanan. Bahkan tidak jarang kedua orang tuanya bertengkar dirumah
akibat masalah finansial.
Ia pun sangat sedih saat melihat
keluarganya dihina dan direndahkan banyak orang karena memiliki banyak hitang.
Hal itulah yang membuat Nicholas memiliki niatan untuk merubah nasibnya.
Beberapa bisnis sempat dijalaninya, mulai
dari asuransi, MLM, makanan dan mainan pernah dicoba.
Namun semua bisnis itu belum berhasil,
bahkan titik terendah dalam hidupnya adalah disaat ia dinyatakan tidak naik
kelas saat kelas 2 SMA. Pada saat itu hidupnya sangat terpuruk, bahkan ia harus
pindah sekolah dari SMA unggulan idamannya.
Setelah jatuh bangun dalam hidup dan
bisnisnya, ia pun mendekatkan dirinya pada Tuhan dan mencoba berjuang kembali
dalam bisnis. Hingga ia mencoba peruntungan bisnisnya dengan menjual ikan hias
lewat FJB Kaskus.
Awalnya ia tidak menyangka bahwa bisnis
ikan hiasnya bisa berkembang, namun ternyata bisa menghasilkan! Bahkan ikan
hiasnya dikirim hampir ke banyak negara di dunia. Pastinya ini semua bukan
hasil dari proses yg singkat.
Sempat ditipu beberapa kali oleh beberapa
orang tidak mengurungkan tekad nya yang kuat, demi bisa membayar kuliah di
Prasetiya Mulya Business School ia pun berjuang untuk menjadi seorang exportir
ikan hias.
Kini di usianya yang baru 20 tahun, ia
berhasil menjadi exportir ikan hias termuda di Indonesia dan kini sedang
merambah di bisnis properti yang sedang dijalani bersama rekan rekannya. Kini
omzet bisnis Nicholas Kurniawan dalam sebulan dapat mencapai angka lebih dari
100 juta rupiah!
Nicho mempunyai prinsip
dalam menjalani usahanya yaitu "jika ingin menjadi orang yang berbeda maka harus berani melawan
arus."
3. Hamzah Izuzulhaq
Di usianya ke-19 Hamzah sukses membuka
usaha dibidang pendidikan yaitu usaha bimbingan belajar dan produksi rumah
tangga seperti usaha kasur lipat, bantal guling serta sofa. Sekarang ia sudah
mempunyai 58 karyawan dan juga memiliki 3 cabang usaha bimbingan belajar
dengan jumlah murid berbeda di setiap cabang. Dan ia dapat menghasilkan omzet
sebesar 200juta dari kedua bisnisnya. Hamzah memulai bisnis dari SD dengan
bekerja serabutan. Ia juga pernah ngamen, ojek payung dan jual koran. Berawal
dari mengikuti seminar bisnis yang menawarkan bisnis bimbel. Modal
pertama untuk membuka usaha bimbingan belajarnya Hamzah dapat dari meminjam
modal orang tuanya, yang tadinya uang tersebut digunakan untuk dp mobil namun
akhirnya digunakan untuk berbisnis. Dalam menjalani usahanya Hamzah memiliki
prinsip "harus berani berbeda, kita ikuti arus lalu kita modifikasi dan kita
harus berani melawan arus"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar